Selasa, 25 Desember 2007

ISI MEDIA : ANALISIS, REFLEKSI REALITAS DAN RAGAM GAYA

ISI MEDIA : ANALISIS, REFLEKSI REALITAS, DAN RAGAM GAYA
A.Tujuan analisis isi
Dalam buku yang menguraikan teori komunikasi massa, mungkin tampak berlebihan mengajukan alas an perlunya analisis isi media. Meskipun demikian, jelas layak dan perlu membicarakan bukti yang paling jelas tentang cara kerja lembaga media. Lagi pula, ada beberapa cara alternative melakukan dan banyak tema dan arah bagi pembahasan tentang isi media. Lebih lanjut, pilihan cara atau metode analisis, dalam kaitanya dengan kesesuaian dank e efektivitasan, bergantung pada tujuan atau arah yang dipilih dan karenanya ada gunanya memulai bab ini dengan tinjauan tentang tujuan alternative yang utama.
Strukturalisme dan semiologi
Karena keterbatasan tempat tidaklah mungkin menyajikan uraian yang memuaskan subjek ini dan yang dapat dilakukan tidak lebih dari pada penguraian penerapan satu dari metode stukturalisme itu sendiri dan membandingkan dengan analisis isi tradisional dalam bentuknya yang murni. Sekarang, perbedaanya dengan analisis isi tradisional dapat diiktisarkan. Sebagian di antaranya telah terbukti sendiri. Pertama, paham struktur tidak bersifat kuantitatif, dan bahkan merupakan hal yang di antipetis dengan menjelaskanya sebagai cara untuk memeperoleh signifikan, karena arti berasal dari hubungan, oposisi, dan konteks ketimbang dari kuantitas acuan. Kedua, arah perhatian pada hal-hal yang tersembunyi itu, di pandang lebih penting secara actual. Arti yang nyata jauh lebih terbuka bagi penafsiran alternative karena lebih jauh dari struktur teks dan terdiri atas berbagai unsure yang acak. Ketiga, paham

stuktur lebih sistematis ketimbang analisis isi- dengan tidak membobotkan prosedur pemercontohan dan menolak gagasan bahwa semua satuan isi harus di perlakukan sama dan prosedur yang sama dapat di terapkan dengan cara serupa bagi pelbagai teks yang berbeda, seperti yangsering di lakukan dalam analisis ini. Keempat, paham struktur tidak memungkinkan adanya asumsi bahwa dunia realitas social dan budaya, pesan dan penerima, melibatkan sistem dasar arti yang sama. Realitas social terdiri dari banyak dalam arti yang kurang lebih bersifat diskrit, yang masing-masing memerlukan penjelasan tersendiri.


Teori tentang penyimpangan realitas
Teori fungsional
Teori fungsional menawarkan beberapa kemungkinan menguraikan kecendrungan di atas, bergantung pada apakah kita meninjaunya dari sudut pandang masyarakat atau individu.
Teori persekongan atau hegemoni
Teori persekongan atau hegemini dapat, dengan sedikit imajinasi, menyesuaikan banyak temuan tentang isi dengan teori pengendalian masyarakat oleh elit atau kelas yang mementingkan diri sendiri.
Teori organisasi
Beberapa basis penjelasan dapat di iktisarkan di bawah judul ini. Pendekatan politik ekonomi dapat menjelaskan ikhwal mengapa factor ekonomi dan pesan menimbulkan banyak penyimpangan dari realitas yang banyak disinggung: yaitu pemusatan pada selera mayoritas dari audiens terbesar; rendahnya keragaman saluran media dan karenanya sempitnya jajaran akses masyarakat;nilai yang ditempatkan pada produksi dan perulangan media.







Tidak ada komentar: